Waktu yang ada selalu jauh lebih sedikit daripada kewajiban yang menanti kita.

Kadang kupikir waktu adalah pedang paling tajam di dunia. Kita bisa menjadi pemenang jika menguasainya atau kalah jika dikuasainya.

Kadang kupikir jawaban dari pertanyaan, “Kekuatan super apa yang paling ingin kau miliki?”, jawabnya adalah dapat memperbudak waktu.

Dengan begitu aku dapat menggenapkan setiap kewajiban yang selalu datang menderas. Hingga tubuh lupa rasanya lelah. Tapi yang ada, waktu tak pernah memberi ruang kompromi. Selalu maju, tak kenal kata “tunggu!”.

Dengan acuh seakan berucap, “Majulah bersamaku atau kau kutinggalkan. Bukan urusanku kalau kau tergantikan.”

Tidak ada pilihan, selain ikut bergerak maju. Dengan apa adanya, yang kita punya dan rasa. Untungnya ia tak pernah menuntut sampai ke ujung jalan. Hanya berjalan lalu berlari, hingga pada akhirnya abadi.

 

Featured Image: Google Picture

 

Bantul, 11 April 2017

21.03 *mata kriyep-kriyep udah 5 watt*